Apa yang Dilakukan Setelah Menyelesaikan Terjemahan?

Sebagai penerjemah lepas yang berjualan jasa terjemahan Inggris Indonesia secara daring, tentunya ada waktu senggang. Waktu antara sebelum menerima terjemahan dengan waktu setelah menyelesaikan pekerjaan terjemahan.

Ada ruang kosong sebelum dan setelah terjemahan. Terkadang waktu kosong itu bisa jadi sangat lama dibandingkan harus menyelesaikan sebuah pekerjaan terjemahan.

Jadinya, sebelum melakukan pekerjaan terjemahan, harus ada proses adaptasi terlebih dahulu. Misalnya harus segera menyelesaikan pekerjaan ketika pesanan terjemahan tidak ada.

Pekerjaan Setelah Menyelesaikan Terjemahan

Sebenarnya sama dengan apa yang dilakukan orang pada umumnya. Begitu terjemahan selesai, paling istirahat terlebih dahulu. Bukan istirahat tubuh, tapi istirahat otak. Berusaha melupakan apa yang baru saja dilakukan. Tidak memikirkan istilah dan topik terjemahan yang baru saja diselesaikan.

Masing-masing orang beda-beda caranya. Mungkin ada penerjemah yang suka bermain permainan di komputer atau di gawai mereka. Ada yang suka memasak. Ada juga yang suka jalan-jalan sebentar. Tentunya ada juga yang suka menulis.

Tidak heran, blog terima terjemahan Inggris Indonesia ini menjadi pelampiasan ketika sebelum dan sesudah menyelesaikan pekerjaan terjemahan. Pada intinya, berusaha melupakan kata-kata atau istilah yang baru saja diciptakan dan dicari terlebih dahulu.

Penerjemah Bahasa Wajib Menghindarkan Dari Dari Pelampiasan di Media Sosial

Penerjemah bahasa tidak boleh pamer. Tidak boleh pamer materi yang baru saja selesai diterjemahkan. Tidak boleh juga menceritakan kembali hal-hal yang baru saja diterjemahkan. Apalagi di media sosial.

Kalau tetap ingin meluapkan dengan cara menulis, tentunya harus ada batas-batasan tertentu. Terkadang, ada emosi yang terbawa saat melakukan pekerjaan terjemahan. Apalagi ketika materi yang dikerjakan tidak sesuai dengan pemikiran namun harus tetap diterjemahkan.

Saya sendiri lebih suka menahan diri membuat status di Facebook. Kadang, ada topik terjemahan yang bisa dijadikan status di Facebook atau media sosial lain. Topik terjemahan itu cocok lagi dengan konteks saat itu. Kalau sudah demikian, ujian itu datang ketika terjemahan selesai dikirimkan. Memilih menceritakan ulang dengan narasi yang berbeda atau cukup penerjemah saja yang tahu.

Terima Terjemahan Blogspot Ini Jadi Korban Pelampiasan

Meski materi terjemahannya umum dan konsumsi publik, tetap saja tidak boleh disebarkan. Sebelum menulis tentang ini, ingin sekali membuka permainan komputer. Lantaran baru saja menyelesaikan satu buah terjemahan. Hanya saja, sayang juga kalau bermain. Lebih baik menulis di blog santai terimaterjemahan.blogspot.com ini.

Seperti menuliskan tulisan pendek ini.

Postingan Populer